Kenapa penyakit banyak anak ini lebih banyak menyerang masyarakat miskin daripada masyarakat yang maju dan taraf hidupnya lebih tinggi ? Hal ini terjadi karena masih ada banyak orang yang berfikir kalau banyak anak banyak rejeki. Kenapa masih berfikir demikian ? Karena pendidikannya masih rendah. Kenapa pendidikannya masih rendah ? Karena tidak ada uang untuk sekolah. Kenapa tidak ada uang untuk sekolah? Bisa makan aja udah bersyukur.

Yayaya, inilah permasalahan yang sering terjadi dinegara kita tercinta. Negara kita sebagai negara berkembang yang cenderung masyarakatnya masih kalangan menengah kebawah.
Untuk makan saja susah, apalagi untuk menempuh pendidikan ? Mengapa demikian ? Coba ya teman-teman kita bayangkan, misalnya ada sebuah keluarga dengan 5 orang anak, penghasilan sehari rata-rata Rp 10.000,00. Uang Rp 10.000,00 itu dibagi untuk makan 7 orang (termasuk ayah dan ibu), apakah cukup ? Tentu saja tidak, oleh karena itu orang yang banyak anak dan belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari makanya dikatakan miskin.

Jika dilihat di negara-negara maju, mereka cenderung menunda untuk mempunyai anak karena lebih mengutamakan karier.Sehingga masyarakat yang maju dan taraf hidupnya lebih tinggi cenderung anaknya lebih sedikit dibandingkan dengan masyarakat miskin. Mengapa demikian ? Karena mereka lebih berpendidikan dan sudah mengubah cara fikirnya kalau sekarang tidak ada lagi istilah banyak anak banyak rejeki. Dengan pendidikan yang diperolehnya, mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Syukur-syukur kalau masih ada sisa untuk ditabung untuk rencana masa depan yang penuh harapan :D

Tapi ingat, anak adalah anugerah dari Tuhan. Bersyukur membuat kehidupan kita menjadi lebih indah :)

date Wednesday, March 2, 2011

0 comments to “Kenapa anaknya banyak ?”

Leave a Reply:

Tulis Buku Tamu yaa..